Amalan Bulan Dzulhijjah
Mayoritas ahli tafsir, para sahabat, serta para ulama menyatakan bahwa yang dimaksudkan dengan malam yang sepuluh adalah sepuluh hari pertama di bulan Dzulhijjah. Inilah yang menunjukkan adanya keutamaan dari bulan tersebut, terutama pada sepuluh hari pertamanya. Oleh karena itu, umat muslim dianjurkan untuk lebih meningkatkan ibadah serta amalan-amalan sholeh di bulan tersebut, terutama di sepuluh hari pertama.
Berikut amalan penting di bulan Dzulhijjah :
1. Puasa Sembilan Hari
Puasa yang dianjurkan sebagai amalan saleh saat bulan Dzulhijjah dimulai dari tanggal 1 Dzulhijjah. Ditulis sembilan hari, sebab tanggal 10 Dzulhijjah, umat muslim dilarang melaksanakan puasa karena bertepatan dengan Idul Adha. Hal ini dijelaskan An-Nawawi sebagaimana dikutip dari Al-Mubarakfuri dalam Tuhfatul Ahwadzi, Artinya, “Yang dimaksud sepuluh hari di sini ialah sembilan hari, terhitung dari tanggal satu Dzulhijjah.”
Selain puasa yang dimulai dari tanggal 1 Dzulhijjah, adapun puasa Tarwiyah yang dilaksanakan pada hari Tarwiyah tanggal 8 Dzulhijjah dan puasa Arafah yang dilaksanakan pada hari Arafah tanggal 9 Dzulhijjah.
2. Perbanyak Zikir
Manfaatkan keutamaan bulan Dzulhijjah ini untuk memanen pahala dengan berzikir. Zikir sangat diutamakan bagi yang ingin memperbanyak ibadah di bulan ini, terlebih bagi jamaah haji. Zikir yang diperbanyak disebutkan yakni melafalkan tahlil, takbir, dan tahmid seperti yang tertulis dalam hadits riwayat Ahmad.
3. Berkurban bagi yang Mampu
Kurban diartikan dalam etimologi Arab sebagai dekat. Dalam hal ini, berkurban dimaknai sebagai ibadah yang mendekatkan diri kepada Allah SWT. Menurut Nabi Muhammad SAW, ibadah kurban hukumnya sunnah muakkad atau sunnah yang dikuatkan. Namun, menurut Imam Abu Hanifah, ibadah kurban dilakukan bagi penduduk yang mampu dan tidak dalam keadaan safar (bepergian) dan hukumnya wajib.
Keutamannya sudah dijabarkan oleh Rasulullah SAW dalam hadits yang berbunyi, Aisyah menuturkan dari Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wasallam bahwa beliau bersabda, “Tidak ada suatu amalan yang dikerjakan anak Adam (manusia) pada hari raya Idul Adha yang lebih dicintai oleh Allah dari menyembelih hewan. Karena hewan itu akan datang pada hari kiamat dengan tanduk-tanduknya, bulu-bulunya, dan kuku-kuku kakinya. Darah hewan itu akan sampai di sisi Allah sebelum menetes ke tanah. Karenanya, lapangkanlah jiwamu untuk melakukannya.” (Hadits Hasan, riwayat al-Tirmidzi: 1413 dan Ibn Majah: 3117)
Disalin dari berbagai sumber :
Komentar
Posting Komentar