Yasinan tiap Kamis malam Jum'at
Pada hari Kamis malam Jumat 13 Agustus 2020, jamaah Masjid Raudhatul Jannah mengadakan kegiatan rutin Yasinan dipimpin oleh Ustad Triyono. Bertujuan untuk meningkatkan tali silaturahim antar jamaah, kegiatan Yasinan ini merupakan salah satu upaya untuk menghidupkan syiar Islam melalui pengajian tiap malam Jum'at dan juga dengan adanya tambahan kajian ilmu agama Islam selesai dilakukannya pembacaan Surat Yasin dan do'a bersama.
Pada kajian ilmu agama Islam kali ini Ustad Triyono menyampaikan pentingnya bakti seorang anak kepada kedua orang tuanya yang sudah meninggal dunia. Kedua orang tua kita adalah di antara faktor seorang anak bisa masuk surga atau neraka. Apabila anak patuh kepada orang tua, berarti bisa masuk surga. Jika anak tidak patuh, berarti neraka. Maksud kepatuhan di sini selama tidak sampai melanggar norma agama. Jika melanggar norma, tidak boleh diikuti karena aturannya adalah tidak ada ketaatan untuk maksiat kepada Tuhan.
Orangtua merupakan hal terhebat yang kita miliki di dunia. Kita tidak akan pernah ada di dunia ini tanpa mereka. Menjaga dan merawat sejak kecil sampai telah dewasa. Oleh sebab itu, sebagai anak kita harus terus berbakti kepada orangtua. Lalu bagaimana jika keduanya telah meninggal dunia? Apakah sebagai anak kita tidak dapat berbakti lagi?
Adapun wujud bakti kita sebagai anak kepada orang tua yang sudah tiada adalah sebagaimana disebutkan dalam sabda Nabi SAW sebagai berikut :
Abu Usaid pernah menceritakan sebuah hadits berikut:
“Suatu ketika saya sedang duduk-duduk bersama Rasulullah SAW. Tiba-tiba ada seorang laki-laki dari sahabat Anshar sowan. Ia bertanya kepada Rasul, ‘Ya Rasul, apakah saya bisa berbaik budi kepada kedua orang tua saya yang sudah meninggal?’ Rasul lalu menjawab, ‘Iya, ada empat hal, yaitu (1) mendoakan mereka, (2) memohonkan ampunan untuk keduanya, (3) menunaikan janji mereka dan memuliakan teman mereka, dan (4) menjalin silaturahim dengan orang-orang yang tidak akan menjadi saudaramu kecuali melalui perantara ayah-ibumu. Itulah budi baik yang harus kamu lakukan setelah mereka meninggal’.” (Musnad Ahmad: 16059).
Hadits di atas dapat dipahami bahwa memintakan ampun kepada orang yang sudah meninggal adalah bermanfaat sebab Rasulullah SAW memerintahkan untuk mendoakan kedua orang tua yang meninggal. Rasul tidak pernah menyuruh kepada orang dengan kegiatan yang sia-sia (mulghah). Semua perkataan Nabi Muhammad adalah wahyu. Beliau tidak pernah berbicara sesuai keinginan hawa nafsuya. Selain itu, istighfar atau memohonkan ampunan bagi orang tua yang meninggal juga diperintahkan.
Mari bersama-sama kita menyempatkan waktu untuk ikut serta dalam kegiatan Yasinan rutin tiap malam Jum'at, semoga menjadi ladang amal kita dalam mengkaji dan memahami ilmu-ilmu Islam dan kita dimudahkan dalam melangkahkan kaki untuk selalu sholat berjamaah di Masjid Raudhatul Jannah. Semoga Allah SWT memberikan kemudahan, kelancaran dan keberkahan dalam setiap aktivitas kita. Amiin YRA.
Dikutip dari berbagai sumber :
Komentar
Posting Komentar